Mentan Amran Bertemu Peternak Pegusaha Ternak Ayam

By Admin


nusakini.com - Sebagai tindak lanjut dalam kunker “mendadak” ke lokasi peternakan ayam rakyat di Desa Tonjong , Kecamatan Tajur Halang, Kabupaten Bogor, Jawa Barat, Rabu lalu (23/11/2016), Menteri Pertanian Andi Amran Sulaiman akhirnya menepati janjinya untuk melakukan pertemuan kedua.

Pada Senin siang (28/11/2016) bertempat di Restaurant Puang Oca, Samping Hotel Mulia, Jakarta Pusat, Senin siang (28/11/2016) Menteri Pertanian Andi Amran Sulaiman kembali bertemu dengan perwakilan dari beberapa asosiasi perunggasan antara lain para peternak ayam rakyat, peternak ayam broiler, dan pengusaha ternak ayam swasta.

Soal Harga DOC

Seperti diketahui sebelumnya para peternak ayam berteriak-teriak soal harga Day Old Chicken (DOC) atau anak ayam yang masih berumur satu hari dijual mahal beberapa perusahaan penyedia DOC.

Menteri Pertanian (Mentan) Andi Amran Sulaiman langsung bertindak cepat dengan menemui para peternak di lapangan. Saat itu pula persoalan yang dihadapi para peternak tuntas dan mereka langsung tersenyum.

Dengan mengangkat telepon genggamnya, Amran langsung menanyakan harga DOC pada beberapa perusahaan termasuk Japfa Comfeed Indonesia, Charoen Pokhand dan PT Melindo. Tak lama terjadi kesepakatan.Ada tiga hal yang krusial menjadi perhatian utama harga DOC sebesar Rp 4800 per ekor.

“Rp 4800 ya, jangan rubah lagi,” pinta Amran Sulaiman kepada pihak Japfa Comfeed melalui telepon selulernya di lokasi ternak ayam di Desa Tonjong, Kecamatan Tajur Halang, Bogor, Rabu lalu (23/11/2016).

Kendati sudah ada kesepakatan harga DOC dengan Japfa Comfeed, para peternak ayam terlihat masih kurang puas dan para peternak meminta Menteri Amran menghubungi PT Melindo.

“Gini, pak aku minta tolong jangan di atas Rp 4800, bisa ya. Tapi kalau bapak merugi tutup dong perusahaannya. Saya tidak ingin bapak merugi tapi saya tidak ingin juga petani berteriak,” kata Amran dengan tegas.

Menurut Amran, tidak ada pilihan lain selain membela para petani dan peternak kecil.

“Bapak Presiden sudah minta kami agar melindungi peternak kecil, engak ada pilihan dan enggak ada boleh intervensi. Sudah dengar kan, satu-satu aku selesaikan dan tegas, tapi bapak jangan mau mengganggu. Coba, saya telepon yang punya. Yang tidak mau ikuti Charoen Pokhand, tahu diri,” terangnya saat itu.

Atas terjadinya kesepakatan harga antara perusahaan penyedia bibit ayam dengan pemerintah, para peternak menyambut baik dan langsung terlihat tersenyum sumringah. Dimana sebelumnya harga DOC per ekornya antara Rp 5000 – Rp 6000.

“Terimakasih Pak Menteri. Pak Menteri cukup responsive terhadap masalah yang ada. Tinggal kami menunggu peraturan-peraturan atau regulasi yang akan membela peternak yang lebih kecil,” kata para peternak tersebut.(p/mk)